Kamis, 04 Februari 2016

Persamaan Dasar Akuntansi



PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

A.            Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi merupakan persamaan yang menyajikan jumlah harta perusahaan dan tuntutan atau kewajiban terhadap harta tersebut, yang digambarkan dalam hubungan aktiva/harta/aset, hutang/kewajiban/liabilitas dan ekuitas pemilik/modal.
Sumberdaya yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan disebut dengan  harta. Sedangkan hak atau klaim atas aset perusahaan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: (1) hak kreditor, (2) hak pemilik. Hak kreditor menunjukkan  kewajiban perusahaan, sedangkan hak pemilik disebut dengan  ekuitas. Hubungan antara keduanya, dapat dinyatakan dalam suatu persamaan yang disebut dengan persamaan dasar akuntasi dan ditulis sebagai berikut:
HARTA = UTANG + MODAL

B.            Unsur-unsur Laporan Keuangan
1.      Laporan laba rugi
2.      Laporan Perubahan Ekuitas
3.      Neraca
4.      Laporan Arus Kas
5.      Catatan Atas Laporan Keuangan




C.            Pengertian Harta, Utang, dan Modal
Harta adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam kelancaran aktivitas produksi, konsumsi dan pertukaran. Dengan demikian, harta merupakan kapasitas yang dimiliki perusahaan yang memberikan manfaat ekonomis di masa yang akan datang dan menghasilkan bagi perusahaan yang bersangkutan.
Utang adalah klaim atas aset tertentu. Bentuk sederhana kewajiban perusahaan adalah utang. Utang ini bisa timbul dari peminjaman uang, pembelian barang dagangan atau perlengkapan secara kredit yang digunakan untuk membantu kegiatan perusahaan.
Modal merupakan klaim pemilik atas semua harta yang ada di perusahaan, yang dihitung dengan cara total harta dikurangi dengan total kewajiban. Dengan demikian, total harta yang dimiliki perusahaan akan menjadi klaim dari para kreditor dan klaim pemilik. Klaim dari pemilik merupakan sisa dari klaim kreditor. 

D.            Bentuk-bentuk  persamaan dasar akuntansi
1.    Keseimbangan Antara Harta dan Modal
Harta merupakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan merupakan sumber pembelanjaan untuk melakukan kegiatan usaha tersebut. Oleh karena itu, harta harus sama atau seimbang dengan sumber pembelanjaan. Sumber pembelanjaan yang diperoleh dari pemilik disebut ekuitas/modal.
Keseimbangan atau kesamaan biasanya dinyatakan dalam suatu persamaan yaitu persamaan akuntansi. Hubungan kedua hal di atas dapat dinyatakan sebagai keseimbangan antara harta dan modal, sehingga persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:
HARTA = MODAL

2.    Harta Sama Dengan Utang Ditambah Modal
Harta perusahaan yang digunakan sebagai sumber pembelanjaan dalam kegiatan diperoleh melalui dua sumber, yaitu dari pemilik dan kreditur. Sumber pembelanjaan dari pemilik disebut ekuitas. Sedangkan sumber pembelanjaan yang diperoleh dari kreditur bagi pemilik akan menjadi suatu kewajiban untuk mengembalikan , hal ini disebut sebagai kewajiban/utang. Sehingga persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:
HARTA = UTANG +MODAL
                                                                                                                   
Dalam operasi usaha dimungkinkan adanya pendapatan dan beban. Pendapatan adalah kenaikan harta yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa. Sedangkan beban adalah penurunan harta, karena merupakan pengorbanan untuk memperoleh pendapatan.
Pendapatan mempunyai sifat menambah modal, sedangkan beban mempunyai sifat mengurangi modal. Dengan demikian pendapatan dan beban akan mempengaruhi keadaan modal dalam perasamaan dasar akuntansi, dicatat dalam komponen modal. Namun, untuk pengembangan akuntansi pencatatan pendapatan dan beban dapat dipisahkan dari modal. Sehingga bentuk persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut:

HARTA = UTANG +MODAL+ PENDAPATAN - BEBAN

E.            Pengaruh Transaksi Keuangan Terhadap Persamaan Dasar Akuntansi
Pengaruh transaksi keuangan terhadap persamaan akuntansi dapat mengakibatkan penambahan atau pengurangan dalam beberapa komponen. Perubahan dalam komponen dapat disimpulkan sebagai berikut:
·         Perubahan harta diikuti dengan perubahan harta lain dalam jumlah yang sama.
·         Perubahan harta diikuti dengan perubahan utang atau sebaliknya dalam jumlah yang sama.
·         Perubahan harta diikuti dengan perubahan utang dalam jumlah yang sama.
·         Perubahan harta diikuti dengan perubahan utang dan modal dalam jumlah yang sama.


F.             Pencatatan Transaksi Keuangan Ke dalam Persamaan Akuntansi
Transaksi keuangan dapat mengakibatkan perubahan dalam komponen persamaan akuntansi. Perubahan tersebut paling tidak akan menyangkut dua komponen. Semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan dapat dicatat dalam persamaan akuntansi.
Pencatatan transaksi yang dilakukan baik berdasarkan bukti transaksi maupun uraian transaksi akan sangat menentukan proses kegiatan akuntansi tahap selanjutnya. Kesalahan yang terjadi pada tahap pencatatan akan menyebabkan kesalahan pada tahap-tahap berikutnya. Oleh karena itu, sebelum dilaksanakan pencatatan seringkali dilakukan satu tahap pendahuluan, yaitu analisis transaksi.

Analisis transaksi dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu transaksi terhadap posisi keuangan, yaitu untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut.
1. Menentukan akun-akun yang relevan dengan transaksi yang terjadi
2. Menentukan pada sisi mana pencatatan
pengaruh transaksi tersebut dilakukan dalam akun yang relevan. “Sisi” yang dimaksud dalam kalimat tersebut adalah sisi “debit” atau sisi “kredit”. Pada akun berbentuk “T” istilah debit menunjukkan sisi kiri akun dan kredit menunjukkan sisi kanan akun.

Hanya ada satu kemungkinan pengaruh suatu transaksi terhadap akun yang relevan, yaitu “menambah” nilai atau “mengurangi” nilai akun. Sebelum menentukan pada sisi mana bertambah atau berkurangnya nilai suatu akun akan dicatat, terlebih dahulu harus dipahami aturan saldo normal. Apakah aturan saldo normal itu?



Aturan saldo normal adalah selisih positif antara sisi debit dan sisi kredit sebuah akun dalam keadaan normal. Jika sebuah akun memiliki saldo normal debit, jumlah sisi debit akan selalu lebih besar daripada jumlah sisi kredit. Jika sebuah akun memiliki saldo normal kredit, jumlah sisi kredit akan selalu lebih besar daripada jumlah sisi debit. Bagaimana cara mengetahui aturan debit dan kredit dalam aturan saldo normal? Mendebit dan mengkredit suatu akun sesuai aturan saldo normal dapat Anda perhatikan dalam tabel berikut :


Kelompok Akun
Saldo Normal
Penambahan
Pengurangan
Aktiva
Debit
Debit
Kredit
Kewajiban
Kredit
Kredit
Debit
Modal
Kredit
Kredit
Debit
Penghasilan
Kredit
Kredit
Debit
Beban
Debit
Debit
Kredit


Berikut ini beberapa contoh pencatatan transaksi ke dalam persamaan akuntansi :



Jurnal saat terjadi pembelian secara tunai 


Pembelian *)
xxx


Kas

xxx
*) Pembelian yang di maksud pembelian barang dagang / peralatan kantor / aktiva seperti tanah dan bangunan . Maka akun pembelian diatas bisa diganti dengan nama akun yang terkait . Misalnya pembelian tanah secara tunai 10jt , maka jurnalnya menjadi  Tanah (debet) pada Kas (kredit) sebesar 10jt






Jurnal saat terjadi pembelian secara kredit / hutang 

Pembelian *)
xxx


Hutang Usaha

xxx
*) Pembelian yang di maksud pembelian barang dagang / peralatan kantor / aktiva seperti tanah dan bangunan . Maka akun pembelian diatas bisa diganti dengan nama akun yang terkait . Misalnya pembelian tanah secara kredit 10jt , maka jurnalnya menjadi  Tanah (debet) pada Hutang Usaha (kredit) sebesar 10jt






Jurnal saat terjadi pengembalian barang yang di beli karena rusak / retur jika pembelian secara tunai

Kas
xxx


Retur Pembelian *)

xxx
*) Jika dalam soal disebutkan bahwa retur yang terjadi selain barang dagangan misal peralatan kantor maka jurnalnya berubah menjadi  Kas/ Hutang usaha (debet) pada Peralatan Kantor






Jurnal saat terjadi pengembalian barang yang di beli karena rusak / retur jika pembelian secara kredit

Hutang Usaha
xxx


Retur Pembelian

xxx






Jurnal saat hutang dibayar kepada kreditur


Hutang Usaha
xxx


Kas

xxx






Jurnal pembelian dengan potongan pembelian / diskon

Pembelian
xxx


Potongan Pembelian

xxx


Kas

xxx






Jurnal saat terjadi penjualan secara tunai



Kas
xxx


Penjualan

xxx






Jurnal penjualan dengan potongan penjualan / diskon

Kas
xxx

Potongan Penjualan
xxx


Penjualan

xxx






Penjualan secara kredit / piutang



Piutang usaha
xxx


Penjualan

xxx






Jurnal saat piutang dibayar oleh debitur 



Kas
xxx


Piutang usaha

xxx






Jurnal saat terjadi pengembalian barang yang dijual / return jika penjualan secara tunai

Retur Penjualan
xxx


Kas

xxx






Jurnal saat terjadi pengembalian barang yang dijual / return jika penjualan secara kredit

Retur Penjualan
xxx


Piutang usaha 

xxx






Jurnal saat pembayaran biaya biaya operasional perusahaan , seperti biaya iklan , biaya gaji , biaya listrik dan telepon dll

Biaya *)
xxx


Kas

xxx
*) Disesuaikan dengan biaya yang di maksudkan dalam soal






Jurnal saat pemilik perusahaan menggunakan kas perusahaan untuk keperluan pribadinya / prive

Prive
xxx


Kas

xxx






Jurnal saat pembayaran sewa/asuransi untuk beberapa waktu ke depan
Pencatatan dengan pendekatan neraca



Sewa / Asuransi di bayar di muka
xxx


Kas

xxx
Pencatatan dengan pendekatan laba rugi



Beban Sewa / Asuransi
xxx


Kas

xxx


Tidak ada komentar:

Posting Komentar